Jumat, 15 Juni 2012

KRONOLOGIS PEMBUNUHAN MAKO TABUNI OLEH OT MILITER NKRI

Selama ini di seluruh Papua khususnya di Jayapura Papua, diteror dengan penembakan-penembakan oleh orang tak kenal (OTK) adalah ternyata dari Orang Terlatih Khusus (OTK) diketahui dari penembakan Ketua I Komite Nasional Papua Barat Tn. Mako Tabuni di Waena dengan modus yang sama seperti penembakan lain yang menggunakan Mobil dan Motor, hal itu terlihat di Waena detik-detik penembakan terhadapa Tn. Mako Tabuni, PELAKUNYA adalah 100% OTK (Orang Terlatih Khusus) dari pasukan gabungan TNI-POLRI, Densus 88, INTEL NKRI.

Kronologis penembakan Mako Tabuni Menurut Saksi Mata TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Jika Kapolda Papua, Irjen Pol.Bigman Lumban Tobing mengatakan,: Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Mako Tabuni ditembak aparat kepolisian karena melawan saat akan ditangkap, hal ini tidak sesuai dengan kenyataan di TKP seperti pengakuan saksi mata warga sekitar lokasi kejadian.


pembunuhan Mako Tabuni (Ketua I KNPB) oleh OTK Militer NKRI
Salah satu warga di sekitar lokasi kejadian bernama Indah mengatakan, sebelum Mako Tabuni ditembak, ada tiga mobil yang berada dilokasi kejadian dan begitu Mako Tabuni melintas di jalan raya menuju kampus Uncen Baru Perumnas III Waena, Distrik Heram, ia langsung ditembak orang yang berada di salah satu mobil tersebut, Kamis (14/06) sekitar 09.30 WIT. “Jadi saat itu Mako Tabuni berjalan bersama beberapa rekannya. Namun saya tidak tahu pasti berapa kali ia ditembak. Hanya saja setelah ditembak, salah satu mobil dengan DS 447 AJ datang dan Mako Tabuni langsung dinaikkan ke mobil itu,” kata Indah.

Menurutnya, melihat peristiwa itu, warga yang ada disekitar lokasi kejadian langsung marah dan mengamuk sehingga terjadilah pembakaran mobil, sepeda motor serta pengrusakan rumah warga dan beberapa ruko. “Jadi saat melihat Mako tertembak, warga mengamuk dan menyerang rumah warga lainnya yang tidak tahu apa-apa," terang Indah. “Ada tiga mobil dari arah gapura Uncen. Satu mobil Hitam jenis Jeep DS.447 AJ,” kata JM, seorang saksi mata kepada tabloidjubi.com di lokasi kejadian, Perumnas III Waena, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis. Menurut JM, seorang pria berpakaian preman turun dari salah

HEAD OF WEST PAPUA COMMITE MURDERED

HEAD OF WEST PAPUA COMMITE MURDERED


Indonesian security forces are on alert in the troubled West Papua province today after the shooting of a pro-independence leader.
The deputy head of the West Papua National Committee was killed during a police raid sparking a riot in the town of Waena outside the provincial capital Jayapura.
Mr Tabuni had been campaigning for an investigation into a recent spate of shootings.
Thousands have now gathered outside the hospital where his body has been taken and reportedly plan to bury him this afternoon.
Human rights activists have condemned the killing as an abuse of law enforcement and fear that things could boil over.


(Indonesia)
Pasukan keamanan Indonesia yang sedang berada di provinsi Papua Barat yang bermasalah berjaga-jaga di hari ini setelah menenembak seorang pemimpin pro-kemerdekaan.

Wakil kepala dari Komite Nasional Papua Barat tewas dalam serangan polisi memicu kerusuhan di kota Waena Jayapura, luar ibukota provinsi.

Bapak Tabuni telah berkampanye untuk penyelidikan serentetan penembakan baru-baru ini.

Ribuan orang sekarang berkumpul di luar rumah sakit tempat tubuhnya telah diambil dan dilaporkan berencana untuk menguburkannya sore ini.

Aktivis hak asasi manusia telah mengecam pembunuhan itu sebagai penyalahgunaan penegakan hukum dan rasa kuatir bahwa bisa memicu hal lain.

Minggu, 10 Juni 2012

13 Orang Tewas Di Tembak Mati Oleh Aparat Gabungan TNI/POLRI di Wamena Papua

13 Orang Tewas Di Tembak Mati Oleh Aparat Gabungan TNI/POLRI di Wamena Papua

Kekhawatiran dan Situasi Darurat meningkat di Papua Barat setelah terjadi kekerasan TNI/Polri menyebabkan 13 orang tewas dalam (24jam) dua puluh empat jam terakhir.



Jayapura -Kekerasan kembali pecah setelah dua personil TNI batalyon wamena yang mengendarai sepeda motor menabrak hingga tewas seorang anak laki-laki.

Para keluarga tidak menerima anaknya mereka di tabrak, penduduk menyerang kedua personil TNI tersebut diantaranya telah tewas dan satunya di rawat RS wamena.

Sebagai balas dendam Aparat gabungan TNI/Polri brutal dan tak terkendalikan , sementara polisi dilaporkan memukul dan menembaki sejumlah orang, sementara data korban yang di himpun sejumlah 13 orang tewas tertembak seketika dalam insiden itu 06/06 pukul 07 malam.

Sampai dengan 500 rumah diduga telah dibakar oleh tentara dengan semua barang dan hartanya di bumi hanguskan di kutip radia newzeland.
Hak asasi manusia lokal sumber mengatakan peluru tajam yang ditembakkan tanpa pandang bulu dan bahwa

PILGUB DULU DAN KINI BEDA

Pilgub dulu dan kini memang beda!

    
oleh Jeffry Pekeimbii

(Tanggapan atas artikel “Papua Lawyers Club Unfair” yang dimuat Harian Bintang Papua edisi Kamis 31 Mei 2012)

SEMANGAT reformasi dan demokratisasi mendorong MPR RI semasa diketuai Prof DR Amien Rais melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Ada dua hal mendasar yang terlahir dari amandemen atas UUD 1945 ini. Pertama, sejak amandemen UUD itu diberlakukan, seseorang di Republik Indonesia hanya boleh menjabat Kepala Negara (presiden/wakil presiden) dan Kepala Daerah (gubernur/bupati/walikota) dua periode saja.

Hal mendasar kedua adalah pemilihan Presiden/Wakil Presiden maupun Kepala Daerah dan wakilnya

Rabu, 06 Juni 2012

Citra RI Buruk Karena Penembakan Warga Asing

Citra RI Buruk Karena Penembakan Warga Asing
Insiden seperti ini makin menghapus kepercayaan asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Polisi olah TKP penembakan warga Jerman (antv)

Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanudin menyatakan serangkaian penembakan warga asing di Papua dapat memperburuk citra Indonesia di mata dunia.

"Juga membuat kurangnya trust mereka terhadap Indonesia, ini akan berakibat terhadap keinginan investasi yang kurang," kata Tubagus di Gedung DPR, Rabu 30 Mei 2012.

Tubagus juga mencurigai adanya upaya dari kelompok tertentu yang ingin menunjukkan kepada

Bukan dari Senjata Organik

Bukan dari Senjata Organik
Kabid Humas soal Serpihan Peluru di Tubuh Anggota KNPB
Kabid Humas AKBP Johannes Nugroho Wicaksono soal Serpihan Peluru di Tubuh Anggota KNPB ,
Kabid Humas AKBP Johannes Nugroho Wicaksono sedang memberikan keterangan kepada wartawan di ruang kerjannya, Kamis (24/5) kemarin.

JAYAPURA - Polda Papua akhirnya memublikasikan hasil pemeriksaan dan uji laboratorium forensik (labfor) Mabes Polri terhadap serpihan peluru yang bersarang di tubuh korban meninggal pada

Penembakan Warga Jerman Masih Gelap

Penembakan Warga Jerman Masih Gelap 

Brigjen Pol Paulus Waterpauw

JAYAPURA - Warga Jerman Dietmar Pieper 55 ditembak di Pantai Base G Kota Jayapura, Selasa 29 Mei hingga saat ini pelakunya masih gelap alias misterius. Polisi terus berupaya mengungkap pelakunya.

“Kami masih fokus kembangkan serangkain penyidikan terkait aksi penembakan terhadap warga

Isu Jenazah Diarak Sempat Lengangkan Kota Sentani

Isu Jenazah Diarak Sempat menegangkan Kota Sentani 

 

SENTANI—Berhembusnya isu bahwa jenazah korban pembubaran massa KNPB oleh aparat keamanan TNI dan POLRI akan diarak dari kamar mayat RSUD Yowari Sentani menuju rumah duka di Hawai, sempat menegangkan Kota Sentani selama kurang lebih setengah hari.

Dari pantauan Bintang Papua di lapangan, sekitar pukul 14.30 WIT dari RSUD Yowari Doyo Baru telah berlangsung pengarakan jenazah Yesa Mirin korban tewas dari kelompok simpatisan KNPB saat

Tak Nyaman, Toga Tomas dan Todat Perlu Bertemu

Tak Nyaman, Toga Tomas dan Todat Perlu Bertemu

Fadel Al Hamid, Soal Maraknya Kasus Kekerasan di Jayapura

    

JAYAPURA - Masyarakat kita saat ini hidup di tengah situasi yang tak nyaman. Berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi di Kota Jayapura perlu disikapi oleh pihak keamanan sejauh hal itu terkait dengan masalah kamtibmas, namun dilain pihak Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat perlu membangun komunikasi untuk menyikapi fenomena kekerasan yang terjadi belakangan di Kota Jayapura. Demikian diungkapkan Sekretaris Dewan Adat Papua Fadel Al Hamid, sehubungan dengan pengamatannya terkait dinamika kehidupan masyarakat di Kota Jayapura yang mau tidak mau akan bertalian dengan

Bagian Perbendaharaan Sempat Curiga

Bagian Perbendaharaan Sempat Curiga

Dari Sidang Kasus Korupsi John Ibo 

 
Hakim Ketua, Jack Johanis Octavianus,SH,MH saat meminta penjelasan kepada saksi Abdullah Hamzah terkait rincian dalam Surat Keputusan Otorisasi (SKO) 


JAYAPURA – Pemeriksaan perkara korupsi yang menyeret tiga orang terdakwa, masing-masing Ketua DPRP Drs. John Ibo,MM, mantan Sekda Provinsi Papua Andi Basso Basaleng dan Kabiro Keuangan Setda Provinsi Papua, Paul Onibala ke meja hijau, telah muncul curiga saat proses pencairan dana di Bagian Perbendaharaan Setda Provinsi Papua.

Hal itu terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri Klas 1A Jayapura dengan terdakwa Paul Onibala yang

Yusak Reba: Papua Makin Tak Kondusif

Yusak Reba: Papua Makin Tak Kondusif

    

Sejumlah Kasus Penembakan dan Kekerasan Tak Bisa Diungkap Aparat

Yusak E. Reba, SH,MH 

JAYAPURA— Pasca sejumlah aksi penembakan dan kekerasan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) terhadap warga Jerman Dietmar Pieper (55) di Pantai Base-G, Selasa (29/5), disusul tewasnya seorang guru bernama Anton Arung Tambila setelah ditembak OTK di Puncak Jaya, Kamis (31/5) serta pengeroyokan dan penikaman seorang mahasiswa Uncen, Ajudh Jimmy Purba (19) di Reumnas 3 Waena Minggu (3/6),

42 Napi Kabur Masih Diburu

42 Napi Kabur Masih Diburu


    

JAYAPURA - Sebanyak 42 dari 97 Narapidana penghuni Lembaga Pemasarakatan Wamena Kabupaten Jayawijaya, melarikan diri, Senin 4 Juni. Hingga saat ini masih terus dilakukan pencarian dan belum ada yang ditangkap. Juru Bicara Polda Papua AKBP Yohannes Nugroho Wicaksono mengatakan, upaya pengejaran terhadap puluhan Napi yang kabur masih terus dilakukan. “Polres Jayawijaya bersama petugas Lapas Wamena masih memburu pelaku, tapi belum ada yang berhasil ditangkap,”ucapnya. 


Para Napi tersebut, kemungkinan melarikan diri masuk ke dalam hutan. “Perkiraan kami mereka

Bual – Bualan Poli”Tikus”

Bual – Bualan Poli”Tikus”

    

Perdasus Pilgub masih menjadi pertentangan, masing – masing pihak bertahan dalam asumsi dan pandangan hukum masing – masing, yang menurut mereka adalah kebenaran dan atas nama rakyat, namun semuanya bermuara pada satu ajang perebutan kekuasaan demi mempertahankan kepentingan diri, kelompok dan golongan masing – masing.

Konsekuensi dari pertentangan tersebut sudah pasti molornya pelaksanaan Pilgub di Provinsi Papua, dan sudah molor 8 bulan lamanya, tidak dapat dipungkiri akar masalah molornya itu adalah karena masih adanya pihak yang sangat berambisi untuk menjadi penguasa di atas Tanah Papua ini, demi obsesi pribadi dengan

Masyarakat Luar Tak Boleh Onar !

Masyarakat Luar Tak Boleh Onar !

Kata Pengkianat Bangsa Papua Barat



Jansen Monim

SENTANI—Penjabat Bupati Kabupaten Jayapura, Jansen Monim, ST.MM menegaskan, bagi masyarakat luar yang datang bermukim di wilayah Kabupaten Jayapura untuk tidak membuat onar serta mengganggu keamanan serta ketertiban di Kabupaten Jayapura.

“Jika hendak datang dan bermukim silahkan saja asal tidak mengganggu ketertiban di Kabupaten Jayapura,” tegasnya kepada wartawan, Selasa (05/06) usai acara penanaman pohon di kaki bukit cagar