Rabu, 06 Juni 2012

Citra RI Buruk Karena Penembakan Warga Asing

Citra RI Buruk Karena Penembakan Warga Asing
Insiden seperti ini makin menghapus kepercayaan asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Polisi olah TKP penembakan warga Jerman (antv)

Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanudin menyatakan serangkaian penembakan warga asing di Papua dapat memperburuk citra Indonesia di mata dunia.

"Juga membuat kurangnya trust mereka terhadap Indonesia, ini akan berakibat terhadap keinginan investasi yang kurang," kata Tubagus di Gedung DPR, Rabu 30 Mei 2012.

Tubagus juga mencurigai adanya upaya dari kelompok tertentu yang ingin menunjukkan kepada
mata Internasional bahwa di Papua tidak aman. "Ada masalah di sana. Aparat harus segera mengungkapnya," kata dia.

Meski begitu, Tubagus juga menyayangkan bahwa penegak hukum di Indonesia sangat lambat dalam melindungi warga sipil.

Sebelumnya, terjadi penembakan terhadap warga Jerman dan Spanyol yang terjadi di Papua.

Dietmar Dieter, 55 tahun, warga negara Jerman ditembak orang tak dikenal saat berada di Pantai Base G Jayapura Papua, Selasa 29 Mei sekitar pukul 12.30 WIT. Pelaku penembakan diduga menggunakan tiga mobil.


Hanya berselang beberapa jam, tepatnya pukul 19.00 WIT, seorang guru sekolah dasar ditembak orang tak dikenal di Kampung Kulirik Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua. Anton Arung Tambila 36 asal Toraja, langsung tewas di tempat setelah peluru menancap di kepalanya.

Penembakan-penembakan ini menjadi perhatian serius dari berbagai kalangan karena meresahkan masyarakat baik yang dilakukan oleh OTK (Orang Tak Kenal) maupun dari Pihak Keamanan dalam hal ini TNI dan POLRI yang kadang-kadang melakukan tindakan represif terhadap masyarakat, salah satu mahasasiwa Universitas Cenderawasih (UNCEN) Jayapura, Jeffry Pekeimbii mengkwatirkan akan merugikan berbagai pihak "secara pribadi, saya kuatir dengan tindakan-tindakan penembakan ini, karena akan merugikan banyak pihak dengan teror penembakan, karena akan berdampak pada aktifitas pendidikan, ekonomi masyarakat, pemerintahan, kesejahteran, keadilan, dan keselamatan nyawa manusia yang takbersalah menjadi korban", dan dia menpernyakan kinerja TNI, POLRI, dan INTEL, karena penembakan-penembakan dilakukan ditengah-tengah kota dan ditengan aktifitas masyarakat "penembakan-penembakan ini terjadi di tengah-tenga kota, bagaimana kinerja Intelijen dan Polisi?, dan dalam penembakan-penembakan tersebut melibbatkan anggota Polisi yang menewaskan masyarakat tak berdosa seperti Anggota Polres Jayapura Kota menewaskan seorang anak SD Yapis di Dok V Jayapura, jadi saya pikir ini rekayasa dan manipulasi pihak Keamanan dan Intelinjen karena Intelijen sekarang dipersenjatai, maka ini menjadi pertanyakan kinerja POLRI karena penembakan-penembakan ini menjadi misterius sebab kinerja POLRI tidak jelas". (admin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar