Rabu, 06 Juni 2012

Tak Nyaman, Toga Tomas dan Todat Perlu Bertemu

Tak Nyaman, Toga Tomas dan Todat Perlu Bertemu

Fadel Al Hamid, Soal Maraknya Kasus Kekerasan di Jayapura

    

JAYAPURA - Masyarakat kita saat ini hidup di tengah situasi yang tak nyaman. Berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi di Kota Jayapura perlu disikapi oleh pihak keamanan sejauh hal itu terkait dengan masalah kamtibmas, namun dilain pihak Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat perlu membangun komunikasi untuk menyikapi fenomena kekerasan yang terjadi belakangan di Kota Jayapura. Demikian diungkapkan Sekretaris Dewan Adat Papua Fadel Al Hamid, sehubungan dengan pengamatannya terkait dinamika kehidupan masyarakat di Kota Jayapura yang mau tidak mau akan bertalian dengan
eskalasi Politik Pasca Pilgub Papua. Menurut Fadel, kondisi demikian segera disikapi para pemuka agama dan Adat. “Saya pikir, ini memang sesuatu yang meresahkan banyak orang, semua kelompok masyarakat sipil merasa tak dilindungi lagi oleh institusi negara yang seharusnya dapat memberikan rasa aman dan nyaman di Kota ini,” ujar Fadel, Selasa( 5/6/2012). “Rasa aman diperoleh kelompok kelompok masyarakat sipil, ketika aparat kemanan menjalankan tugasnya secara profesional dengan mengungkapkan kasus dengan transparan. Saya lihat dinamika yang sedang terjadi dan harus dihentikan adalah, ketika semua pihak, semua kelompok masayarakat mulai saling menuduh, saling curiga, berprasangka buruk terhadap kelompok kelompok masyarakat tertentu, hal ini perlu dihindari dengan komunikasi yang sudah harus dibangun para tokoh Agama dan Adat dan Tokoh Masyarakat,”katanya.

Tambahnya,”Tokoh tokoh perlu bertemu untuk melihat persoalan ini dan harus dilihat sebagai persoalan bersama, karena tidak bisa persoalan ini diselesaikan melulu diranahnya aparat, namun juga peran tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh masyarakat lebih pada fenomena yang terjadi saat ini, mengapa sehingga situasi dan kenyamanan orang terusik karena sebuah situasi yang tak dikendalikan, sebab masalah ini rentan sekali bagi pembunuhan masyarakat sipil,” ujarnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar